check this out yaaaappps
1. Minuman berkarbonasi
Minuman ini mempunyai kadar gula
tinggi dan rendah nutrisi. Gula pada minuman ini juga dapat memicu obesitas,
sehingga meningkatkan risiko hipertensi, diabetes,
sakit jantung dan stroke.
Riset tentang gizi yang dilakukan para pakar di Harvard School of Public Health menemukan, sekaleng minuman berkarbonasi setiap hari bisa menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan 7 kg dalam setahun.
Riset tentang gizi yang dilakukan para pakar di Harvard School of Public Health menemukan, sekaleng minuman berkarbonasi setiap hari bisa menyebabkan seseorang mengalami kenaikan berat badan 7 kg dalam setahun.
2. Sosis
Yang satu ni memang sangat lezat,
tetapi sayangnya menurut riset terbaru di Eropa makanan ini dapat memicu risiko
kanker kolorektal. Yang menjadi biang keladinya adalah zat N-nitroso yang
bersifat karsinogenik. Zat ini terbentuk ketika bahan tambahan nitrit
dicampurkan dengan daging olahan.
Selain itu, sosis juga biasanya dibuat dari daging berlemak. Zat-zat kimia dan bahan tambahan lainnya dalam sosis bisa membuat organ liver seseorang bekerja lebih keras menetralkannya.
Selain itu, sosis juga biasanya dibuat dari daging berlemak. Zat-zat kimia dan bahan tambahan lainnya dalam sosis bisa membuat organ liver seseorang bekerja lebih keras menetralkannya.
3. Kopi
Kopi mengandung kafein.
Hal penting yang belum banyak orang ketahui soal kafein adalah zat ini ternyata
dapat meningkatkan hormon stres, dan pengaruhnya mampu bertahan selama berjam-jam
setelah dikonsumsi.
Padahal, salah satu kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah hormon stres ang disebut kortisol. Kadar kortisol yang melambung membuat otot-otot menjadi letih, sehingga membuatnya menjadi cepat menyusut.
Padahal, salah satu kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah hormon stres ang disebut kortisol. Kadar kortisol yang melambung membuat otot-otot menjadi letih, sehingga membuatnya menjadi cepat menyusut.
4. Keripik dan Kentang Goreng
Makanan ini diproses dengan cara
penggorengan pada suhu yang sangat tinggi, sehingga memicu pembentukan lemak
jenis trans-fat. Kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung trans-fat berkaitan
dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.
5. Pastri mengandung gula
Makanan ini mengandung banyak gula
sehingga dapat memicu obesitas. Pastri juga seringkali dibuat dengan minyak
yang terhidrogenasi sehingga mengandung trans-fat.
Minyak terhidrogenasi dibuat dengan cara menambahkan hidrogen pada minyak cair untuk menjadikannya lebih padat sehingga lebih mudah untuk disimpan. Namun begitu, proses kimia ini juga menghasilkan trans-fat. Contoh dari proses ini lemak yang dihidrogenasi adalah margarin atau mentega.
Trans-fat meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar ketimbang lemak jenuh, karena dapat menekan kolesterol baik (LDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (HDL) dalam peredaran darah. Selain itu, kombinasi gula dan trans-fat akan membuat pankreas dan liver bekerja lebih keras.
Menurut pandangan para ahli, memaksakan organ berkerja lebih keras sama artinya mengundang radikal bebas. Jika asupan makanan anti penuaan tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas, artinya tubuh bisa menua lebih cepat dan lebih rentan terhadap penyakit.
Minyak terhidrogenasi dibuat dengan cara menambahkan hidrogen pada minyak cair untuk menjadikannya lebih padat sehingga lebih mudah untuk disimpan. Namun begitu, proses kimia ini juga menghasilkan trans-fat. Contoh dari proses ini lemak yang dihidrogenasi adalah margarin atau mentega.
Trans-fat meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar ketimbang lemak jenuh, karena dapat menekan kolesterol baik (LDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (HDL) dalam peredaran darah. Selain itu, kombinasi gula dan trans-fat akan membuat pankreas dan liver bekerja lebih keras.
Menurut pandangan para ahli, memaksakan organ berkerja lebih keras sama artinya mengundang radikal bebas. Jika asupan makanan anti penuaan tidak mencukupi untuk melawan radikal bebas, artinya tubuh bisa menua lebih cepat dan lebih rentan terhadap penyakit.
6. Daging merah
Daging merah memang mengandung protein
yang penting bagi perbaikan jaringan. Namun terlalu banyak menyantap
protein hewani juga dapat memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang, sehingga
mengundang risiko osteoporosis.
Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi di usia pertengahan
berkaitan dengan peradangan poliartritis, di mana
peradangan terjadi pada lebih dari satu jenis sendi.
7. Nasi putih dan roti putih
Makanan ini mengandung sedikit serat
sehingga masuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Makanan-makanan seperti ini dicerna dan diserap ke dalam peredaran darah dengan
sangat cepat, sehingga membuat kadar gula melonjak dalam waktu singkat.
Hal ini pun akan membuat sel berubah
dan menua lebih cepat sehingga meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis
seperti diabetes tipe 2, kandung empedu, penyakit jantung, alzheimer
dan beberapa jenis kanker. Makanan lain dengan indeks glkemik tinggi adalah
kentang tumbuk, gandum olahan dan sereal bergula.
Sumber : www.tribun-timur.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar