Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi
sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik sekarang dikenal sebagai
“pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) sudah dipahami di
Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal
sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya yang berjudul “Summa
de Arithmatica Geomaria, Proportioni et Proportionalita” di Venice, Italia.
Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John
Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Pendapat
mayoritas ilmuwan menyebutkan bahwa sistem pencatatan sederhana telah ada
kurang lebih tahun 3000 SM. Pada waktu tersebut sudah terbentuk peradaban tua
yaitu peradapan Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang dikenal sebagai
pembentuk sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan
tertua, dan pembuat catatan tertua. Terdapat juga peradapan Mesir yang terkenal
dengan sistem perputaran mesin keuangan dan departemen. Peradaban lain yaitu
Cina, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dalam dinasti
Chao (1122 – 256 SM). Kemudian peradapan Yunani dengan manajer estat
Appoloniusnya yang bernama Zenon yang memperkenalkan sistem akuntansi
pertanggungjawaban yang luas pada tahun 256 SM. Peradaban Roma juga turut andil
dalam pengembangan sistem pembukuan yang ditunjukkan dengan hukum yang
menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan dan hak
warga negara tergantung pada tingkat kekayaan.
Tidak
mungkin dilupakan adalah peran dari bangsa Arab atas sumbangan yang sangat
berharga, yaitu sistem numerik yang jauh lebih sederhana dari pada sistem
numerik romawi. Tak bisa terbayangkan apabila sistem akuntansi yang telah
mencapai transaksi trilyunan masih menggunakan sistem angka romawi. Apabila
ditelusuri lagi, sistem penemuan akuntansi (double entry) pertama adalah
para pedagang. Para pedagang inilah yang dengan cepat menyebarkan sistem
akuntansi. Tak ada yang bisa menyangkal sebuah kebenaran bahwa bangsa Arab
adalah bangsa pedagang ulung dan nabi Muhammad sendiri sejak masih remaja ikut
melakukan perjalanan perniagaan.
Peradaban
Mesir juga merupakan pemegang kendali perdagangan dunia pada masanya. Sebuah
peradaban dengan perdagangn yang diterima dunia tidak mungkin tidak mempunyai
sistem perakuntasian yang memadai.
Kehadiran
pembukuan pada berbagai peradapan tersebut di atas masing-masing telah memenuhi
prasyarat tujuh prakondisi yang dikemukakan oleh C. Littleton. Tujuh prasyarat
tersebut adalah: Seni menulis, Aritmatika, Kekayaan individu, Uang sebagai
perantara dalam perekonomian, Transaksi kredit, Perniagaan dan Modal.
Sebenarnya
buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari
dari Genoa. Pembukuan berpasangan ini mendahului Pacioli kurang lebih 200
tahun. Bahkan Raymond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di
Italia yaitu pada pencapaian pedagang-pedagang Italia kira-kira antara
1250-1400 dengan pembukuan berpasangan. Di Itali juga disebutkan bahwa
penggunaan akuntansi sebagai pengendalian manajemen sejak 1400. Perkembangan
akuntansi saat itu juga telah mengenalkan cost, accrual dan deferred.
Bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam
peradaban Inca kuno dalam tahun 1577. Adanya fakta-fakta tersebut mengukuhkan
bahwa peradapan-peradaban kuno telah mengawali pembukuan jauh sebelum
buku Luca Pacioli terbit.
Luca Pacioli
saat ini dianggap sebagai bapak Akuntansi. Pada tahun 1949 Pacioli menerbitkan
buku yang berjudul ”Summa de Arithmatica, Geometrica, proportioni at
Proportionalita” di Venice, Italia. Buku tersebut memuat 36 bab yang
diantaranya terdapat dua bab dengan judul De Computis et Scripturis yang
menyebutkan double entry bookkeeping system.
Pacioli
bukanlah orang yang menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menuliskan dan
menggambarkan praktik yang sudah ada. Dia menyebutkan bahwa tujuan pembukuan
adalah untuk memberikan informasi yang tepat waktu kepada pedagang tentang
harta dan kewajibannya. Dia mengatakan, “Semua pencatatan harus dilakukan
secara secara berpasangan, yaitu bahwa, jika Anda membuat seseorang sebagai
kreditor, Anda juga harus membuat orang lain sebagai debitor”. Sebuah transaksi
tidak hanya berpengaruh pada suatu rekening tetapi juga akan berpengaruh
terhadap rekening yang lain. Tiga buku yang digunakan yaitu: memorandum, jurnal
dan buku besar. Pacioli juga menyarankan untuk membuat catatan diskriptif yang
tidak hanya menyebutkan nama pembeli dan penjual, ukuran, berat dan harga
barang tetapi juga menyebutkan syarat pembayaran secara kas atau tangguh
(kredit). Disebutkan juga mata uang serta nilai konversinya. Di saat yang sama
dikarenakan waktu kongsi pendek, Pacioli juga menuliskan penghitungan profit
yang periodik dan penutupan buku. Berikut nasihat yang diberikan: ”Adalah baik
untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika Anda dalam kerjasama dengan
orang lain. Akuntansi membuat persahabatan berlangsung lama”.
Secara umum
buku Pacioli tersebut adalah sumbangan besar bagi sejarah dan perkembangan
akuntansi. Walaupun beberapa literatur menyebutkan bahwa sebenarnya Pacioli
bukanlah orang pertama yang menulis tentang akuntansi dan pembukuan berpasangannya.
Pacioli sendiri mengakui bahwa metode pencatatan pembukuan telah digunakan
ratusan tahun sebelumnya.
Prof. Dr.
Omar Abdulllah Zaid menyebutkan bahwa sebelum munculnya buku Pacioli ada sebuah
manuskrip yang ditulis pada tahun 765 H/1363 M yang menyebutkan dan menegaskan
penggunaaan akuntansi dan pengembangannnya di negara muslim. Manuskrip ini
ditulis oleh penulis muslim, Abdullahh bin Muhammad bin Kayak Al Mazindarani
yang diberi judul ”Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat”. Tulisan ini disimpan di
perpustakaan Sulaiman Al Qanuni di Istambul Turki. Di bagian manuskrip dengan
nomor 2756 memuat akuntansi di negara Islam.
Tulisan-tulisan
tentang pembukuan berpasangan tidak terlepas dari perkembangan ilmu aritmatika
dan penemuan angka nol. Aritmatika yang mengembangkan persamaan Aljabar/Algebra
yang merupakan hasil ijtihad Aljabr, pemikir muslim pada masa kekhalifahan
Abbasiyah. Demikian juga penemuan angka nol juga oleh cendekiawan muslim, Al
khawarizmi yang dikenal Algoritma. Buku Pacioli sendiri sebenarnya bukanlah
buku yang secara khusus membahas pembukuan berpasangan, namun lebih kepada
pembahasan Aritmatika dan ilmu matematika yang lain. Padahal jauh sebelumnya
penulisan yang dilakukan oleh Pacioli, Al Jabr dan Al Khawarizmi telah
mendahului dengan penemuan-penemuan yang kontribusinya sampai saat ini masih
digunakan secara luas.
Pada dinasti
Abbasiyah sekitar abad ke-9 peradaban Islam telah memegang kendali peradaban
dunia, baik dari segi perdagangan maupun ilmu pengetahuan. Jika ada klaim bahwa
pembukuan berpasangan pertama adalah di Itali, perlu adanya keraguan karena
pada masa sebelumnya diterbitkan buku Pacioli, perdagangan barat tidaklah
menonjol bahkan sebelumnya dunia barat mengalami Dark Ages.
Saat ini dengan berkembangnya bisnis internasional
mengakibatkan munculnya faktor baru dalam perancangan laporan akuntansi yakni
faktor dunia internasional. Faktor ini membuat laporan keuangan yang dibuat
dapat lebih dipahami oleh semua orang. Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional:
1. Sumber pendanaan
2. Sistem Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan Politik dan
Ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat Perkembangan
Ekonomi
7. Tingkat Pendidikan
8. Budaya
Perkembangan
Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi
perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit
kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini
masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu
belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang
lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab
dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi
terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang-
pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa
itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494
telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang
ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran
pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu
berjudul Tractatus de Computis et
Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya
dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan
tersebut selanjutnya berkembang dengan system yang menyebut asal negaranya, misalnya
sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat.
Sistem
Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan
Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari
Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan
pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat
perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai
berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan
berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan
dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20
telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan
berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman
penjajahan Belanda,perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku.
Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan
berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik
pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo- Saxon).
Identifikasi faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
a.
Sumber
pendanaan
Pada negara
yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa
baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait.
Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus
atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
b.
Sistem hukum
Dunia barat
mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil) dan hokum umum (kasus).
Hukum kode diambil dari hokum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara yang
menerapkan hokum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hokum nasional dan
cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif
karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
c.
Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
d.
Ikatan
politik dan ekonomi
Banyak
Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh
bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti
contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar
di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan
plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada
saat PD II.
e.
Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahaan.
f.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian
aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
g.
Tingkat
Pendidikan
Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
h.
Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
2.
Negara yang
dominan dalam perkembangan praktek akuntansi
a.
PRANCIS
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional
di dunia. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi
antaralaporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkanperusahaan
Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan KeuanganInternasional (IFRS) atau
bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum diAS (GAAP) dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi.
b.
JEPANG.
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang
mencerminkan gabunganberbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan
pemerintah yangterpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum
pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.
Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruhJerman;
pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini,pengaruh
badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan danpada tahun 2001
perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector swasta sebagai
pembuat standar akuntansi. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar
sesuai dengan IFRS.
c.
AMERIKA
SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor
Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards
Boardi –FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modalatau
Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki kekuasaanuntuk menerapakan
standarnya sendiri.